NYADRAN BERSAMA DI MAKAM MBAH LANCING
NYADRAN BERSAMA DI MAKAM MBAH LANCING
Mirit - Setiap menjelang Ramadan, kebanyakan masyarakat jawa khususnya Jawa Tengah melakukan tradisi Nyadran. Tradisi yang telah dijaga selama ratusan tahun ini, ditandai dengan bersih-bersih makam para leluhur, serta berdoa atau selamatan bersama di sekitar area makam. Dirangkum dari banyak sumber, tradisi ini adalah hasil akulturasi budaya Jawa dengan islam.
Nyadran menjadi bagian penting, sebab para pewaris tradisi ini menjadikan kegiatan Nyadran sebagai momentum untuk menghormati para leluhur sekaligus sebagai ungkapan syukur kepada Sang Maha Pencipta.
Bertempat di Paseban Wonoyudan Kompleks makam Mbah Lancing pada hari Minggu (27/03/22) berlangsung Nyadran Bersama Paguyuban Sentono Wonoyudo (PSW).
Acara ini diikuti oleh keluarga besar Sentono Wonoyudo baik yang berdomisili diwilayah Kebumen dan juga seluruh Trah Wonoyudo yang berada di luar kota seperti Jakarta, Semarang, Kendal, Cilacap dan kota kota lainnya.
Hadir Camat Mirit yang dalam hal ini diwakili Kasi Tramtib Kecamatan Mirit, Suroso, S.Sos , Forkompimcam Kec. Mirit, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kecamatan Mirit.
Acara inti nyadran bersama ni adalah Pembacaan Tahril bersama dan Pembacaan ayat suci Al Qu`an dilanjutkan dengan pemberian tali asih kepada Juru Kunci serta siswa SD keluarga Paguyuban Sentono Wonoyudo (PSW).